Mengaji di Balik Jeruji: Perjalanan Spiritual Warga Binaan Blok E Lapas Banjarmasin

DAERAH, HEADLINE897 Dilihat

BanjarmasinTINTA PUBLIK, –

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan di Lapas Kelas IIA Banjarmasin, terdengar alunan lembut suara membaca Al-Qur’an yang penuh semangat. Suara itu datang dari Blok E, yang dikenal dengan julukan Blok Santri, tempat di mana sekelompok warga binaan dengan tekun menggelar kegiatan belajar mengaji setiap hari.

Salah satu sosok yang paling aktif dalam kegiatan ini adalah Ahmad (nama samaran), pria berusia 32 tahun yang sedang menjalani masa pembinaan. Ahmad bukan hanya sebagai peserta, tapi juga pembimbing bagi teman-temannya yang baru belajar mengenal huruf-huruf Iqra dan Al-Qur’an.

“Awalnya saya cuma ikut belajar untuk menenangkan hati. Tapi lama-kelamaan saya merasa ingin berbagi ilmu yang saya punya, apalagi banyak teman-teman di sini yang masih harus belajar dari awal,” ujarnya dengan mata penuh harap.

Ahmad mulai mempelajari tajwid sejak setahun terakhir di lapas, dibimbing oleh beberapa warga binaan yang lebih mahir. Kini, ia tak hanya lancar membaca Al-Qur’an, tapi juga sabar membimbing beberapa teman yang baru mulai belajar Iqra.

“Ada yang masih belajar Iqra, ada juga yang sudah mulai baca Al-Qur’an. Kita saling bantu, saling ingatkan supaya bacaannya benar dan khatam,” jelas Ahmad.

Kegiatan mengaji ini menjadi oase spiritual di tengah kesibukan lapas. Selain memperkuat iman, kegiatan ini juga membantu mereka membangun disiplin dan rasa persaudaraan.

Ahmad mengatakan, belajar mengaji bukan sekadar kewajiban, tapi juga cara untuk memperbaiki diri dan membentuk karakter.

“Di sini saya belajar banyak hal. Mengaji bikin hati lebih tenang, dan jadi pengingat agar kita nggak salah jalan,” ujarnya.

Wali Pemasyarakatan Blok E, Muhammad Isnandar, menyampaikan bahwa kegiatan belajar mengaji ini sangat penting dalam mendukung pembinaan kepribadian warga binaan.

“Kami sangat mendukung kegiatan mengaji ini karena selain meningkatkan keimanan, juga membangun karakter positif dan rasa kekeluargaan antar warga binaan. Ini menjadi salah satu pilar penting dalam proses pembinaan kami,” katanya.

Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menilai kegiatan ini sangat positif dan sejalan dengan program pembinaan narapidana untuk membangun mental dan spiritual.

“Kami mendukung penuh kegiatan belajar mengaji ini. Ini bagian penting dari proses rehabilitasi dan pembinaan kepribadian warga binaan,” katanya.

Dengan semangat yang terus menyala, warga binaan Blok E berharap kegiatan mengaji ini bisa terus berlanjut dan menjadi bekal spiritual yang kuat saat mereka kembali ke masyarakat nanti.

(Lapas Banjarmasin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *