Banjarmasin, TINTA PUBLIK, –
Suara lirih penuh rindu terdengar dari ruang Wartelsuspas (Warung Telekomunikasi Khusus Lapas). Di sinilah para warga binaan Lapas Kelas IIA Banjarmasin menjaga silaturahmi dengan keluarga, walau terpisah jarak dan waktu.
Wartelsuspas bukan sekadar fasilitas komunikasi. Ia menjadi jembatan emosional yang mempertemukan rindu, doa, dan harapan. Layanan ini difasilitasi oleh pihak lapas sebagai bagian dari pemenuhan hak komunikasi warga binaan secara aman, manusiawi, dan terawasi.
Seorang warga binaan menceritakan betapa mendengar suara ibu atau anak lewat Wartelsuspas memberi kekuatan baru untuk terus menjalani pembinaan dengan semangat dan harapan.
“Setiap kali dengar suara keluarga, hati ini lebih tenang. Seolah semua beban terasa ringan,” ungkapnya usai melakukan panggilan.
Penggunaan Wartelsuspas dilakukan secara bergilir dengan pengawasan petugas, mengedepankan ketertiban dan keamanan, tanpa mengabaikan hak dasar warga binaan untuk tetap terhubung dengan dunia luar.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menegaskan pentingnya keberadaan fasilitas ini dalam mendukung proses reintegrasi sosial.
“Silaturahmi dengan keluarga adalah bagian penting dari pembinaan. Wartelsuspas hadir sebagai ruang harapan dan dukungan moral bagi warga binaan untuk bangkit dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat,” jelas Kalapas.
Melalui Wartelsuspas, Lapas Banjarmasin tidak hanya menyediakan alat komunikasi, tetapi juga merawat sisi kemanusiaan—menyambung rindu, membangun kembali semangat, dan memelihara hubungan yang menjadi sumber kekuatan di tengah masa pembinaan.
(Lapas Banjarmasin)